-->

Senin, 15 Februari 2016

Destinasi Wisata Gerhana Matahari Pontinak

Destinasi Wisata Gerhana Matahari Pontinak

Menjelang peristiwa Gerhana Matahari yang diperkirakan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Pontianak bekerja sama dengan Pemkot Pontianak akan menyosialisasikan fenomena alam yang terbilang langka ini.

Meski gerhana yang terjadi di Kota Khatulistiwa ini bukan Gerhana Matahari total, pihak pemkot sudah mempersiapkan lokasi pengamatan peristiwa tersebut. Pontianak termasuk dalam kategori sedang saat fenomena gerhana berlangsung.

“Hasil rapat kami, ada dua alternatif sebagai tempat pengamatan Gerhana Matahari yakni di PCC, di mana terdapat science centre dan di Lapan Pontianak,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid, Senin (15/2/2016).

Pernyataan itu disampaikan Hilfira seusai melakukan rapat koordinasi terkait persiapan menyambut peristiwa Gerhana Matahari di ruang kerja wakil wali kota Pontianak.

Hilfira menambahkan, meski belum diputuskan lokasi pengamatan gerhana tersebut, namun gedung Pontianak Convention Centre (PCC) bisa menjadi tempat alternatif. Sebab di tempat tersebut sudah tersedia science centre dan studio untuk memutar film dokumenter terkait Gerhana Matahari menjelang detik-detik terjadinya fenomena alam itu di Kota Pontianak.

“Di sana, kita juga bisa mengamati Gerhana Matahari dengan alat bantu teropong,” ungkap Hilfira.

Selain sebagai destinasi bagi wisatawan, "nonton bareng" Gerhana Matahari itu juga sekaligus sebagai wahana edukasi bagi para pelajar. Untuk itu, Pemkot juga melibatkan Dinas Pendidikan, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA).

“Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi yang mulai dilakukan tanggal 18 Februari, dengan narasumber dari Lapan Pontianak dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pontianak kepada guru-guru bidang studi fisika untuk disosialisasikan kepada siswa-siswa di sekolah masing-masing,” jelas Hilfira.

Sementara itu, Kepala Lapan Pontianak, Muzirwan, menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk melakukan persiapan pengamatan di daerah Siantan Hulu.

Namun tim ini akan melakukan survei terlebih dahulu yang rencananya dilakukan pada tanggal 18 Februari mendatang.

“Kita akan siapkan kaca mata khusus untuk pengamatan Gerhana Matahari sebanyak 180 buah. Kaca mata ini sebagai penangkal radiasi yang digunakan pada saat mengamati atau melihat Gerhana Matahari,” jelas Muzirwan.

Muzirwan mengimbau, saat peristiwa gerhana terjadi nantinya, masyarakat tidak mengamati dalam jangka waktu yang terlalu lama sebab bisa membahayakan kornea mata.

Gerhana Matahari itu sendiri diperkirakan terjadi mulai pukul 06.20 – 08.00 WIB.

“Yang membuat Gerhana Matahari ini menarik yakni detik-detik bulan menutup matahari berjalan lama tetapi itu menarik. Ada sinar matahari tidak tertutup bulan yg disebut aurora,” pungkas Muzirwan
Via : Kompas.com

Previous
Next Post »