Dinas Pendidikan (Disdik) Sidoarjo melarang siswa Kota Delta merayakan Valentine Day. Larangan itu tertuang dalam surat edaran (SE) yang ditujukan ke seluruh sekolah tingkat pertama (SMP/sederajat) dan atas (SMA/sederajat) negeri maupun swasta.
Kepala Dindik Sidoarjo Mustain Baladan mengatakan, SE tersebut meminta pihak sekolah untuk menyurati semua wali murid agar melakukan pengawasan terhadap putra-putrinya menjelang hari Valentine, 14 Februari mendatang.
"Ini kali kedua kami keluarkan SE tersebut. Kami melarang siswa merayakan Valentine," kata Mustain, Minggu (31/1/2016).
Mustain menyatakan pihaknya tidak ingin siswa Sidoarjo terjerumus dengan merayakan Valentine Day yang disalahartikan. Dijelaskan, para remaja putra-putri cenderung menganggap hari Valentine itu sebagai momen untuk berbuat hal-hal di luar batas.
"Valentine itu bukan budaya Indonesia. Perayaannya cenderung lebih banyak negatifnya ketimbang positifnya," sambungnya.
Mustain meminta para guru juga mengawasi tindak-tanduk siswanya menjelang Valentine. Jika menemukan siswa menggelar perayaan dalam bentuk pesta, para guru diminta untuk menghentikannya sekaligus memberi bimbingan dan pengertian bahwa kasih sayang itu akan lebih bermakna jika ditujukan kepada orangtua, keluarga, guru, dan makhluk Tuhan.
"Lagipula kasih sayang itu bukan saat 14 Februari saja," ujarnya.
Pun kepada wali murid, Mustain berharap para orangtua mengawasi dan mendampingi putra-putrinya agar tak terjerumus pemahaman yang keliru mengenai hari Valentine.
Menurut Mustian, banyak remaja yang terjerumus kehidupan seks bebas, satu di antara penyebabnya adalah merayakan Valentine yang kebablasan.
"Para wali murid yang lebih memahami keadaan putra-putrinya. Jangan sampai dari merayakan Valentine ini jadi terjerumus ke hal-hal negatif," ucapnya.
Via : Tribun News