Kini kebijakan suku bunga negatif sedang dicoba oleh bank sentral Jepang dan Eropa, dan kemungkinan akan diterapkan di Amerika juga.
Pendukung kebijakan yang tidak umum ini mengatakan, ini merupakan usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena mendorong bisnis untuk membelanjakan dan tidak menumpuk aset tunai mereka. Suku bunga negatif juga dimaksudkan untuk menghindari inflasi, penurunan harga, gaji, dan permintaan yang tidak terkendali yang selanjutnya akan merugikan ekonomi.
Douglas Johnston dari Five Management di Santa Monica, Kalifornia mengatakan kepada VOA, “Sebagian berkaitan dengan perlambatan kegiatan ekonomi secara umum.” Banyak ekonomi tumbuh pada laju yang sangat lamban, dan dengan menurunkan suku bunga, diantisipasi pertumbuhan akan digairahkan lagi. Juga mengurangi beban bunga hutang diharapkan akan menstimulir ekonomi.
Tetapi pengecamnya mengatakan, suku bunga negatif juga ada efek sampingan yang tidak diinginkan, seperti merugikan tingkat keuntungan dari bank-bank besar. [ps/jm]voaindonesia.com