Meski mengalami penurunan angka kunjungan wisata pada 2015, sektor pariwisata Singapura masih dianggap lebih baik dari Indonesia. Dalam urutan Country Brand Strategy Rating misalnya, Indonesia menempati posisi 47, sedangkan Singapura lebih unggul di posisi 41.
Country Brand menjadi patokan penting bagi wisatawan dalam melihat suatu negara sebagai tujuan wisata. Brand suatu negara dibentuk sejak lama dengan menggabungkan berbagai elemen, seperti manusianya, tempat, budaya dan bahasa, sejarah, makanan, fashion, dan sebagainya. Tanpa dibentuk sekalipun, negara yang berkarakter akan membentuk ‘brand’nya sendiri. Namun bukan berarti country brand tidak perlu dibentuk.
Berikut beberapa hal yang bisa dipelajari Indonesia dari Singapura terkait pengembangan pariwisata, seperti disusun Liputan6.com, Rabu (2/3/2016).
1. Singapura Menghormati Kebudayaanya
Meski Singapura dipenuhi gedung pencakar langit dan terkesan sangat modern, ternyata negara Singa tersebut masih melestarikan kebudayaan lokalnya. Beragam etnis, mulai dari Tionghoa, Eurasia, Melayu, India, dan lain sebagainya hidup rukun dalam satu naungan. Keberadaan Kampung Glam misalnya, perkampungan yang menjadi kawasan muslim ini tetap dilestarikan sebagaimana awalnya hingga kini menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan Timur Tengah.
2. Infrastruktur Singapura Sangat Memadai
Dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai dengan sistem transportasi yang saling terhubung satu sama lain, membuat wisatawan yang datang ke Singapura merasa nyaman dan tidak ada kesan tersesat di ‘hutan beton’. Keberadaan sarana transportasi berbasis rel, seperti Light Rail Transit (LTR) dan Mass Rapid Transit (MRT) tentu sangat membantu wisatawan dalam menjamahi berbagai tempat menarik di Singapura. Tak hanya itu, kedisplinan kedatangan bus umum di Singapura juga menjadi faktor kenyamanan bagi wisatawan.
3. Keunggulan Promosi Pariwisata Singapura
Keunggulan Singapura dari Indonesia dalam hal Country Branding tentu dipengaruhi oleh promosi yang telah dilakukan. Satu contoh kasus menunjukkan, saat terjadi penurunan angka kunjungan wisatawan dari Indonesia, pariwisata Singapura langsung bergerak melakukan promosi di negara bersangkutan. Baru-baru ini Singapura melakukan promosi ‘wisata muslim’ di Indonesia.
4. Disiplin Peraturan Membuat Singapura Nyaman
Jangan sekali-kali membuang puntung rokok atau sisa permen karet sembarangan di Singapura, karena Anda akan didenda oleh pihak yang berwajib. Inilah salah satu peraturan kecil yang berandil besar membawa keteraturan di Singapura. Suasana yang nyaman, kota yang modern, pedestrian yang rapi, membuat Singapura nyaman dan meninggalkan kesan baik bagi wisatawan yang datang.
5. Singapura Mendukung Produk Lokal
Dari pengrajin tradisional hingga desainer fashion lokal Singapura mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Keberadaan Orchard Green sepanjang Orchad Road membuktikan, keberadaan pengrajin hingga desainer lokal Singapura terakomodir dengan layak. Orchard Green bahkan kini telah menjadi lokasi belanja kelas atas di Singapura.
Via : Liputan6