www.piknikbontang.com - Ini bukanlah khotbah atau ceramah rumah tangga, hanya sebuah pesan untuk pasutri yang telah menikah lebih dari 5 tahun. Semoga bermanfaat.
Sama seperti sekolah atau perkuliahan yang selalu ada evaluasi belajar tahap akhir berupa lembar pertanyaan, maka ada berbagai pertanyaan soal yang harus dijawab, untukmu duhai pasangan yang telah mengikat akad suci lebih dari lima tahun lamanya... untuk mengevaluasi pernikahan yang telah berjalan.
1.Soal yang pertama, sejauh mana rumah tanggamu mendekatkan dirimu kepada Allah?
Bukankah sia-sia merajut cinta dalam bingkai pernikahan jika tak semakin membuatmu dekat pada Sang Pemilik Cinta? Selama lima tahun lebih ini, adakah hatimu semakin mendekat pada sang Rabbi? Adakah kau membuat pasangan hidupmu makin mencintai Allah, atau justru semakin mengabaikan-Nya?
2.Soal kedua, bisakah engkau pastikan kehalalan makanan dan segala barang yang dipergunakan keluargamu?
Apakah makanan yang pasangan hidup dan anak-anakmu makan berasal dari pendapatan yang halal? Dengan bahan buatan yang halal pula? Ataukah kau tak mempedulilan halal atau haram yang mengisi perut dan rumahmu semenjak berumah tangga?
3.Soal ketiga, masihkah pasangan hidupmu menjadi satu-satunya yang terbaik di hatimu?
Atau, mungkinkah kesetiaan sudah tak lagi kau kenali atau kau anggap sesuatu yang berarti dalam menjalankan rumah tanggamu? Saat badannya sudah mekar, perutnya bergelayutan di pinggang, wajahnya melebar, engkau tak lagi memiliki ketertarikan hati untuk mencintai dan setia padanya, padahal... engkaulah salah satu penyebab perubahan bentuk badannya itu.
Atau, adakah wanita dan pria lain menawan hatimu, dan perasaan menyesal membuatmu selalu merutuki pasangan hidupmu dari hari ke hari, padahal ia adalah seseorang yang telah engkau pilih untuk bersanding denganmu secara sadar?
Atau, jangan-jangan... rasa hambar sudah menjadi kabut tebal dalam ruang kamar dan tidak ada lagi cinta tersisa untuk sekadar bertanya kabar, memberi pesan cinta, maupun berfoto selfie mesra dengan pasangan hidupmu? Engkau lebih menyenangi berjalan-jalan dengan rekan kerja di kantor atau sahabat lama daripada dengan kekasihmu itu?
4.Soal keempat, sudahkah engkau mempersiapkan keturunan yang kuat secara keimanan, karakter, maupun finansial?
Sudahkah engkau tanamkan dalam-dalam kecintaan pada Allah, Rasul, dan Islam dalam diri buah hatimu, atau sekadar engkau tanamkan makanan 4 sehat 5 sempurna di tubuhnya?
Sudahkah memberi waktu berkualitas untuk si kecil atau hanya waktu sisa kelelahan bekerja yang kau hadirkan untuknya? Sudahkah mempersiapkan karakter mandiri untuk putra-putri atau hanya sekadar mengajarkan mereka rajin berbelanja di warung sebelah rumah?
khususnya untukmu yang telah 5 tahun lebih arungi bahtera rumah tangga, ada banyak pesan dan pertanyaan yang rasanya ingin terlontarkan untuk saling mengingatkan, betapa rumah tangga hanyalah batu loncatan di dunia ini, bukan tujuan! Maka, jangan sampai kita melupakan tujuan kehidupan yang sebenarnya...
Semoga rumah tangga kita mampu mengantarkan kita menjadi pribadi yang semakin baik dan mendekat pada Allah dari hari ke hari...
Bukankah sia-sia merajut cinta dalam bingkai pernikahan jika tak semakin membuatmu dekat pada Sang Pemilik Cinta? Selama lima tahun lebih ini, adakah hatimu semakin mendekat pada sang Rabbi? Adakah kau membuat pasangan hidupmu makin mencintai Allah, atau justru semakin mengabaikan-Nya?
2.Soal kedua, bisakah engkau pastikan kehalalan makanan dan segala barang yang dipergunakan keluargamu?
Apakah makanan yang pasangan hidup dan anak-anakmu makan berasal dari pendapatan yang halal? Dengan bahan buatan yang halal pula? Ataukah kau tak mempedulilan halal atau haram yang mengisi perut dan rumahmu semenjak berumah tangga?
3.Soal ketiga, masihkah pasangan hidupmu menjadi satu-satunya yang terbaik di hatimu?
Atau, mungkinkah kesetiaan sudah tak lagi kau kenali atau kau anggap sesuatu yang berarti dalam menjalankan rumah tanggamu? Saat badannya sudah mekar, perutnya bergelayutan di pinggang, wajahnya melebar, engkau tak lagi memiliki ketertarikan hati untuk mencintai dan setia padanya, padahal... engkaulah salah satu penyebab perubahan bentuk badannya itu.
Atau, adakah wanita dan pria lain menawan hatimu, dan perasaan menyesal membuatmu selalu merutuki pasangan hidupmu dari hari ke hari, padahal ia adalah seseorang yang telah engkau pilih untuk bersanding denganmu secara sadar?
Atau, jangan-jangan... rasa hambar sudah menjadi kabut tebal dalam ruang kamar dan tidak ada lagi cinta tersisa untuk sekadar bertanya kabar, memberi pesan cinta, maupun berfoto selfie mesra dengan pasangan hidupmu? Engkau lebih menyenangi berjalan-jalan dengan rekan kerja di kantor atau sahabat lama daripada dengan kekasihmu itu?
4.Soal keempat, sudahkah engkau mempersiapkan keturunan yang kuat secara keimanan, karakter, maupun finansial?
Sudahkah engkau tanamkan dalam-dalam kecintaan pada Allah, Rasul, dan Islam dalam diri buah hatimu, atau sekadar engkau tanamkan makanan 4 sehat 5 sempurna di tubuhnya?
Sudahkah memberi waktu berkualitas untuk si kecil atau hanya waktu sisa kelelahan bekerja yang kau hadirkan untuknya? Sudahkah mempersiapkan karakter mandiri untuk putra-putri atau hanya sekadar mengajarkan mereka rajin berbelanja di warung sebelah rumah?
khususnya untukmu yang telah 5 tahun lebih arungi bahtera rumah tangga, ada banyak pesan dan pertanyaan yang rasanya ingin terlontarkan untuk saling mengingatkan, betapa rumah tangga hanyalah batu loncatan di dunia ini, bukan tujuan! Maka, jangan sampai kita melupakan tujuan kehidupan yang sebenarnya...
Semoga rumah tangga kita mampu mengantarkan kita menjadi pribadi yang semakin baik dan mendekat pada Allah dari hari ke hari...
Read and SHARE ya....
Sumber : ummi-online.com